balaptoto
Suasana Penyatuan Yayasan-Yayasan Pendidikan Milik GKI di Tanah Papua – STFT GKI I. S. KIJNE JAYAPURA

Suasana Penyatuan Yayasan-Yayasan Pendidikan Milik GKI di Tanah Papua

Jayapura (lintaspapua.com) – Momentum 99 Tahun memperingati Doa Sulung Domine I.S. Kijne tentang Peradaban Orang Papua menjadi hari bersejarah Penyatuan Yayasan-Yayasan Pendidikan milik GKI di Tanah Papua, Kamis, 24 Oktober 2024.

Bertempat di Gereja Izaak Samuel Kijne pada komplek STFT I.S.Kijne Abepura – Jayapura telah ditandatangani Akta Penggabungan Yayasan oleh Ketua Badan Pekerja Sinode GKI di Tanah Papua Pdt. A. Mofu, M.Th selaku Ketua Pembina dari Yayasan Pendidikan Teologi GKI Izaak Samuel Kijne di Tanah Papua dan Yayasan Ottow Geissler untuk bergabung dibawah Yayasan Pendidikan Kristen di Tanah Papua.Kegiatan diawali dengan Ibadah Syukur Memperingati 99 Tahun Domine Izaak Samuel Kijne yang sangat bersejarah bagi orang Papua yaitu “Diatas Batu Ini, saya meletakan Peradaban Orang Papua, sekalipun orang memiliki kepandaian tinggi, akal budi dan marifat, tetapi tidak dapat memimpin Bangsa ini, Tetapi bangsa ini akan bangkit dan memimpin dirinya sendiri”.

Selesai ibadah dilanjutkan dengan berita acara serah terima jabatan dari Pengurus dan Pengawas yayasan yang akan bergabung yaitu Yayasan Pendidikan Teologi GKI Izaak Samuel Kijne yaitu Hermanus Swom, M.Pak dan Ferry Kareth, SH.,MH., selaku Sekretaris dan Pengawas Yayasan serta Yayasan Ottow Geissler diwakili oleh Pdt Absalom Takayeitouw, M,Th dan Pdt Samuel M. Zeth Koirewoa, S.Th selaku Ketua dan Pengawas Yayasan yang akan bergabung dan diterima Yayasan Pendidikan Kristen di Tanah Papua sebagai yayasan yang menerima penggabungan diri kedua yayasan tersebut, yaitu oleh Joni Y. Betaubun, SH.,M.H dan Dr Yustus Pondayar, SH.,M.H serta Dr Kristina Luluporo, S.iP.,M.AP selaku Ketua, Wakil Sekretaris dan Pengawas Yayasan Pendidikan Kristen di Tanah Papua.

Notaris Samuel Sera Chadi Erari, SH.,M.Kn menyampaikan bahwa proses penandatanganan akta penggabungan yayasan ini diawali dengan rapat finalisasi penyatuan yayasan pada tanggal 24 Oktober 2024 di hotel Horisson padang bulan yang melahirkan Rancangan Keputusan Penggabungan Yayasan-Yayasan Pendidikan milik GKI di Tanah Papua.

Pada rapat finalisasi disampaikan oleh Dr. Richard Risambessy selaku pimpinan Kantor Akuntan Publik yang menangani laporan harta kekayaan ketiga yayasan yang bergabung, bahwa harta kekayaan setara kas dari ketiga yayasan tersebut senilai 1.831.416.942, sedangkan data aset tanah tercatat senilai 26 Triliun lebih yang tersebar di 780 persekolahan YPK diseluruh tanah Papua serta aset Universitas Ottow Geissler dan STFT Izaak Samuel Kijne dan sarana pendukungnya, menurut Risambessy data aset belum final jadi akan disampaikan kemudian pada rapat tahunan YPK di Tanah Papua.

Gereja Kristen Injili (GKI) di Tanah Papua secara resmi menyatuan yayasan, Izaak Samuel Kijne, Ottow Geissler ke dalam Yayasan Pendidikan Kristen di Tanah Papua.
Penyatuan itu ditandai penandatangan kesepahaman, sekaligus ibadah syukur 99 tahun nubuat Domine Ishak Samuel Kijne tentang beradaban orang Papua di Aitumeri.
Sementara Joni Betaubun dipercayakan sebagai ketua masa transisi, penyatuan itu berlangsung di Kampus STFT I.S Kijne, Jumat (25/10/2024).

Ketua Sinode GKI di Tanah Papua, Pdt. Andrikus Mofu mengatakan penyatuan ini menjadi momentum untuk memperbaiki struktur dengan sumber daya gereja yang berkompeten dan professional agar dapat mengurus yayasan pendidikan dengan baik.“Kita juga berharap pendidikan GKI ke depan, disemua tingkatan dapat dikelola dengan baik. Supaya tujuan dari tercapainya kelembagaan dari pendidikan kita akan menghasilkan sumber daya gereja dan bangsa yang dapat mengabdikan diri pada bangsa, negara dan gereja,” kata Mofu.

Selain itu, penyatuan yayasan diharapkan adanya dukungan dari pemerintah lantaran yayasan pendidikan kristen ditanah Papua merupakan salah satu dari lima yayasan yang disebut yayasan pelopor. “Sesuai komitmen dalam UU otsus, dimana alokasi juga diberikan kepada lima yayasan ini. Dan kiranya yayasan YPK mendapat dukungan pemerintah karena merupakan lembaga pendidikan,” ujarnya.Sementara itu, Ketua YPK di tanah Papua, Joni Betaubun mengatakan penyatuan ini merupakan komitmen gereja untuk lebih kuat dalam melayani, lebih efisien dalam mengelola dan lebih inovatif dalam pengembangan pendidikan kristen di masa depan. “Dengan sinergi yang dibentuk dari pembangunan ini, kita memiliki peluang besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan, memperkuat nilai-nilai iman kristen dan mempersiapkan anak-anak Papua untuk menghadapi tantangan global tanpa kehilangan jati diri,” ucap Betaubun.

Ditambahkan Pengurus Yayasan I.S Kijne di Tanah Papua, Ferry Kareth mengatakan pendidikan Kristen menjadi tanggung jawab semua warga gereja GKI di tanah Papua. “Tanggung jawab, tindakan nyata, rasa memiliki dan berpartisipasi dalam pendidikan Kristen di tanah Papua itu harus dimiliki oleh semua warga gereja GKI. Mencintai dan mengasihi, bahwa pendidikan milik kita bersama,” kata Ferry Kareth.

Kemudian kata Pengurus Yayasan Ottow Geisler Papua, Pdt. Absalom Takayetouw berharap penyatuan ini bentuk tekad bersama ditengah situasi pesimis banyak orang terhadap pengembangan pendidikan Kristen di tanah Papua.
“Ini merupakan suara hati semua gereja untuk memberi perhatian lebih kepada pendidikan Kristen di tanah Papua. Bagaimana kita berjuang bersama, kita harus merawat dan bersatu untuk pendidikan untuk generasi Papua ke depan,” tandasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

balaptoto